Bermimpi Keluar Negeri

Selasa, Desember 17, 2013 0


Jika saya diberi tiket gratis untuk travelling saya lebih memilih salah satu negara di Eropa daripada Amerika. Karena Eropa memiliki magnet tersendiri untuk dikunjungi. Setelah menamatkan baca buku Edensor saya jadi tahu ternyata Eropa itu sangat indah, serasa di negeri dongeng. Apalagi saat musim winter turun salju putih bersih, kayaknya sih lembut mirip es krim. Dan jadi bermimpi untuk bisa ke keliling Eropa dengan visa Schengen, syukur-syukur bisa tinggal disana selama 6-12 bulan. Hehehe

Saya ingat banget, dulu waktu kelas 4 SD saat pak Guru keluar ada keperluan dan kita ditinggal buat belajar mandiri berkelompok 4-5 orang. Kami diminta untuk membaca 1 bab buku paket sejarah yang jumlah paragrafnya dibagi antar kelompok. Dulu saat SD, pelajaran sejarah IPS, bagi saya seperti membaca dongeng, dibaca berkali-kali tak akan pernah bosan.

Akhirnya karena saking bosannya mendengar teman kelompok membaca, saat tiba giliran saya, saya berimprovisasi membaca sejarah dengan logat khas mister Belanda, sampe diketawain teman kelompok saya. Mimpi ke Eropa belum ada dalam bayangan saya saat itu, yang pasti bibit mengunjungi Eropa mulai tertanam walau secara tidak sadar.

Oh ya, saat SD pula saya pernah baca majalah Bobo yang mengulas negara tetangga, si Singapura. Itu, negara kecil luasnya hampir se-Surabaya bisa banget sebersih itu? Buang sampah sembarangan aja bisa kena denda. Dan tanpa sadar lagi, saya berguman, kayaknya asyik nih bisa mengunjungi Singapura.

Saat SMP saya benci banget pelajaran sejarah. Karena harus banyak menghafal tanggal, tahun, dan peristiwa bersejarah di Indonesia. Mulai ketagihan baca komik dan pengen banget bisa jalan-jalan ke Jepang buat bisa ketemu komikus Doraemon dan detektif Conan. Nggak sengaja baca profil remaja Indonesia yang dapat sholarship ke Nanyang University of Singapore. Jadi ikutan bermimpi bisa kuliah disana. Tapi saat sadar itu bukan sekolah biasa dan tembus untuk dapat beasiswa yang super sulit, akhirnya saya cuma bermimpi agar Allah mengizinkan saya bisa jalan-jalan ke Singapura.

Saat kuliah tanpa sengaja saya membaca buku the Naked Travel punyanya mbak Trinity. Dan membangunkan mimpi untuk keluar negeri yang lama tertidur. Sayangnya saya hanya punya 2 seri buku Naked Travel. *sad

Mungkin mimpi saya bisa jalan-jalan keluar negeri terdengar mustahil tapi nggak tahu kenapa saya punya keyakin bahwa mimpi saya suatu saat bisa terwujud. Kalau nggak bisa keliling Eropa, paling nggak mimpi bisa ngerasain salju sejak kecil bisa menjadi kenyataan.

Bukankah selalu ada mantra punya Arai yang sangat menakjubkan.
"Bermimpilah, maka Tuhan akan mememeluk mimpi-mimpi itu."

Mbolang Pertama Kali ke Malang

Minggu, Maret 17, 2013 1
Akhirnya bisa ngeblog lagi,,,, sejujurnya banyak sekali cerita yang ingin saya bagi lewat blog ini. Pengennya sih bisa nulis minimal tiap seminggu sekali, tapi kok ya rasanya males buanget ya.. :D serasa kayak mau nulis buat skripsi hehe..(dasar lebay).

Oke kali ini saya pengen cerita tentang pengalaman mbolang pertama saya ke Malang. Dan ini merupakan resolusi saya ditahun 2013. Pengen mbolang ke 3 kota di Indonesia.  Nah, mbolang ke Malang ini dalam rangka menemani teman ambil surat kerja. Dia diterima kerja menjadi pustakawan di salah satu Universitas Swasta di Malang. Congratulation for you Astuti. *) kiss n hug

Sebelumnya hari Rabu saya mengantar dia ke Terminal Bungurasih pergi ke Malang buat tes wawancara, karena dia kehabisan pesan tiket kereta dan salah satu jalan adalah naik bus. Mengingat  rumah saya yang cukup dekat dengan terminal, saya pun menawari dia buat nginep dirumah semalam trus rabu pagi saya anter ke Terminal. Posisi saya dan dia pada hari selasa kami lagi main ke rumah teman dalam misi membantu ngerjakan skripsi.  

Saya sempat mengutarakan kalau sebenarnya saya pengen ikut ke Malang, tapi cuma sehari saja. Dan tawaran itu datang saat Rabu sore dia sms kalau Jumat  harus ke Malang lagi untuk ambil surat kerja dan berniat mengajak saya. Saya pun mengiyakan ajakannya. Dia ngasih kabar kalau jadwal tiketnya Jum’at pagi  (15-03-13) jam 04.33 dan udah beli tiket pulang-pergi.  Wah..harus bangun jam berapa nih kalau berangkat jam segitu pikir saya.  Dia  janji kalau dia mau bangunin saya jam 3 pagi. Malam sebelum berangkat saya malah nggak bisa tidur nyenyak karena was-was kalau ketinggalan kereta. Serasa jadi anak kecil yang mau liburan karyawisata sekolah.. What a pity of me :D

Alhamdulillah saya bisa datang tepat waktu, berangkat dari rumah jam 3.40. Surabaya masih gelap, sepi  dan dingin, tapi asyik karena baru pertama kalinya saya mengendarai sepeda pagi-pagi. Saya pikir bisa menerobos lampu merah karena jalanan sepi, ternyata saat lampu merah banyak pengendara yang berhenti, jadi ikutan berhenti deh, padahal niat awal pengen nerobos lampu merah, biar cepet nyampek di kosnya Astuti :D

Sampai di Stasiun Gubeng Astuti mengeluarkan tiket buat masuk ke dalam Peron. Saya ternganga karena tiket kereta udah berubah dan lebih bagus, padahal kereta ekonomi. Beda saat terkahir kali saya naik kereta. Cuma lembaran tiket kecil dan nggak jelas saya bakalan duduk dimana. Nah tiket yang ini beda banget, bisa dipesan dari jauh hari buat tanggal keberangkatan, ada nama pemilik tiket, tanggal berangkat, ada nomor tempat duduk, dan yang pasti murah meriah karena cuma Rp.4.000. :D Ini saya scan tiket kereta apinya kalau nggak percaya. Tiket PP Surabaya-Malang.

Tiket Kereta Api Ekonomi

Saya bertanya tentang masalah tiket ini ke Astuti kalau sistem ticket seperti ini udah agak lama. Ketahuan kalau saya lama nggak pernah naik kereta.  Solanya kalau keluar kota saya keseringan naik mobil pribadi. Jadi perjalanan ini bikin saya excited karena udah lama nggak naik kereta. Terakhir kali naik kereta tahun 2008 main ke rumah teman di Kediri.

Beruntungnya kami dapat tempat duduk di samping jendela, jadi saya puas lihat pemandangan diluar. Ini pertama kali saya lihat pertanian bunga sedap malam. Baru tahu kalau sedap malam itu tumbuh di tanah, kirain nggantung kayak anggrek :D tapi sayang saya nggak sempat mengabadikan karena saking terpesonanya. Ini foto pemandangan gunung yang saya ambil di dalam kereta. saya nggak yakin ini gunung apa, tapi kayaknya sih gunung arjuna - welirang..

Hamparan Sawah dan Pegunungan

Sekitar jam 7.15an kami berdua sampai di Malang turun di stasiun Blimbing. Dari stasiun menuju kampus kami berdua jalan kali, lumayan sih jaraknya, tapi nggak kerasa capek soalnya sambil ngobrol. Liat pujasera yang jual bubur ayam, kami pun pengen makan bubur ayam. Tapi ternyata malah nggak tersedia soalnya lagi nggak buat katanya, jadi kami pilih nasi goreng dengan teh hangat. Pujaseranya cukup asyik karena kita duduk lesehan kayak di saung, terus ada kolam ikannya. Dan beruntungnya lagi saya menemukan colokan listrik dan bisa ngisi baterai BB. Asli baterai BB itu boros banget.. :(

Ikan Koi yang Banyak dan Besar-besar :D

Nasi gorengnya pun tiba.. Looks yummy.. :D

Nasi Goreng Pedas :p

Eh…Ternyata nasi goreng nya pedes (nggak pake bangettt), padahal udah pesen yang nggak pedes. Saya nggak suka pedes, dan saya pun menyisakan nasi goreng itu. Total harga nasi goreng dan teh hangatnya kena Rp.9000,-. Selesai makan, kami berdua langsung ke kampus, soalnya janjian jam 8.30. Langsung ketemu dengan seorang ibu di rektorat (lupa namanya siapa) untuk diajak ke perpustakaan. Habis ramah tamah sebentar, kami keluar mecari tempat kos ditemani Tika (siswi SMK magang di perpus) karena senin besok tanggal 18, Astuti sudah mulai masuk kerja.

Ini namanya apa ya??? Mosok dinamai papan nama kampus???

STIE Malangkucecwara (ABM), nggak tahu kenapa kok orang-orang disekitar kampus nyebut ABM . Ini yang menjadi pertanyaan saya sampai sekarang, besok-besok mau tanya ke Astuti aja deh.. =D  Menginjakkan kaki dikampus ini saya serasa bukan di Jawa lagi, tapi seolah di Pulau Dewata, Bali. Asli nggak bohong.. :D kereennnnn bangetttt, mulut saya dibuat “mangap” terus saking takjubnya. Bangunannya nggak kaku kayak kampus-kampus yang ada di Indonesia, selaras antara bangunan dan pekarangan hijaunya, banyak kolam ikan, didalam kampus ada sungai yang airnya cukup deras, ada bukit buatan,  terus ada tempat fitness nya lagi (asli fasilitas ini tambah bikin melongo :D ). Malah kalau boleh saya bilang, kampus ini kayak Villa atau tempat wisata :D Pokoknya kerasan banget, saya jadi nggak pengen pulang :D 

Didalam kampus ada sungai alami dan cukup deras

Bukit buatan, kayaknya ini dulu ada air terjunnya

Gedung Kuliah (kalau nggak salah ya..)

Puas foto-foto disana sambil menunggu Indah, teman kami yang tinggal di Malang (aslinya si Indah ini lanjut kuliah S2 di UGM, dan lagi mudik ke Malang). Indah datang, kami pun langsung persiapan jalan-jalan. Indah ngajak kami ke Alun-Alun Malang.  Ke malang nggak kuliner rasanya nggak afdhol. Nggak sengaja mata saya liat kedai es krim, kayaknya sih enak. Kami pun makan es krim disana.  Nama kedai nya BunnyIceBread, lokasi masih disekitar kampus STIE Malangkucecwara. Saya pilih rasa strawberry, Indah pilih rasa Vanilla, dan Astuti pilih rasa Coklat. Es Krimnya enak nggak bikin “eneg” tapi rotinya itu yang gk terlalu enak, harganya cukup terjangkau Rp.8000/porsi.

Ice Cream "BunnyIceBread"

Puas makan es krim, kami bertiga jalan sampai ke jalan utama buat nyari angkot ke Alun-Alun. Kami naik angkot AG bayar Rp.2.500,-/orang. Yang bikin saya heran, kenapa semua angkot di Malang warna nya Biru semua ya? Cuma ada tempelan sticker aja yang membedakan rute jalan, ada bertuliskan AG, ABG, AGL, M, dll. Sekitar 15 menit kami nyampai juga di alun-alun ini, agak sedikit macet waktu itu. Lokasi Alun-alun ini cukup strategis (ya..iyalah..namanya juga pusat kota). Ada Ramayana, Sarinah, Masjid Agung, kata Indah sih itu masjid yang terbesar di Malang. Cuaca nya mendung dan agak gerimis, jadi saya males buat foto-foto, terus saya juga ngantuk banget. Cuma ambil 1 foto buat kenang-kenangan.

Alun-alun kota Malang

Puas main di Alun-alun, kami main ke Ramayana, sekalian sholat Dzuhur. Habis itu makan mie ayam disekitar Ramayana, terus cap cus ke Stasiun Kota. Ketemu  4 bule cewek yang lagi backpacker-an di Stasiun Kota Malang. Stasiun ini menurut saya keren juga soalnya kalau mau masuk jalur kereta harus lewat terowongan dulu serasa di luar negeri. Di Stasiun ini ada 4 jalur kereta api, dan kalau mau masuk jalur 2, 3, dan 4 harus masuk tangga terowongan. Kereta saya ada di jalur 3.

Kereta datang telat sekitar 15 menit, dan ini pertama kalinya nya saya liat kereta ekonomi pake AC.  Beda sama kerata yang saya pakai tadi pagi. Bayar kereta  cuma Rp. 4.000.- dapat AC. Oh, Indonesia,  semakin cinta deh sama kamu.. :D Kalau nggak percaya ini saya kasih foto AC didalam kereta ekonomi.

AC didalam kereta

Alhamdulillah, kami berdua sampai di Surabaya dengan selamat. Saya beruntung memilih Malang sebagai kota mbolang saya yang pertama walau cuma sehari.  Sungguh, saya teramat cinta dengan kota malang, kota ketiga yang saya cintai setelah Surabaya dan Jember.  Waktu kecil saya punya memori tersendiri akan kota malang.. :) Sampai dirumah langsung ngisi baterai BB dan olala banyak sekali BBM masuk buat pesen barang dagangan, dan saya malas balas karena kadung kecapekan, besok sajalah..maafkan saya ya kustomerku tercinta :D

Dan Insyallah April besok saya akan mbolang ke Jakarta dalam rangka pernikahan sepupu saya, sebisa mungkin akan saya puaskan jalan-jalan di Jakarta. Jadi masih ada 1 kota lagi yang belum direncanakan untuk dikunjungi. Ada yang mau ngajak saya buat jalan-jalan ke luar kota??? Tenang saja saya nggak minta gratisan kok, soalnya emang udah saya anggarkan dana buat resolusi mbolang saya ini.. :D

PS: Adakah pertanyaan kenapa saya tidak memunculkan diri di postingan ini?
yang pengen tahu langsung komen ya..hehehe... :D

Jodoh Cinta Versi Saya

Senin, Februari 04, 2013 2


Postingan ini mungkin dapat sedikit memberikan pencerahan buat teman saya yang merasa galau karena jodoh yang tak kunjung datang, termasuk saya sendiri sih sebenarnya :D. Dan sudah sejak lama saya ingin menulis ini tapi nggak ada waktu (alasan, karena saya aja yang males nulis :p).

Oke langsung saja, mungkin secara tidak sadar kita seringkali membandingkan diri sendiri dengan orang lain dalam menarik perhatian lawan jenis buat dapetin pasangan. Seperti kata-kata
“kenapa aku tak kunjung dapat pacar sih, perasaan aku lebih lebih pintar dan baik dari si A deh, kenapa dia sering gonta-ganti pacar?” 
Pertanyaan itu  sering terlontar dari teman saya yang saat ini masih jomblo dan belum pernah pacaran sama sekali.

Atau ada juga pertanyaan seperti ini
“perasaan temenku ini biasa aja, bahkan lebih cantik dari aku. Kenapa dia udah ada yang ngajak nikah?  Aku yang sudah pacaran hampir 4 tahun, kenapa dia tak kunjung ngajak nikah?” 
kalau saya jadi cewek ini, saya akan segera meninggalkan pacar saya, dan mencari orang yang mau serius dengan saya :D (pendapat subyektif seorang fitri).

Perlu teman-teman ketahui, saya adalah penganut jomblo sejati dan belum pernah sekalipun merasakan yang namanya pacaran dengan laki-laki. Apa saya nggak normal karena nggak pacaran? Oh tentu saja tidak, saya teramat sangat normal. Saat saya masih SMA,  ada beberapa nama laki-laki yang pernah mengisi buku diary saya, silahkan liat sendiri. Tapi berhubung isi diary rahasia, jadi maaf saya nggak bisa memperlihatkannya teman..  :)

Alasan saya nggak pacaran adalah karena saat kelas 3 SMP saya pernah baca buku “Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan” milik Salim A. Fillah. Saat itu saya iseng aja pinjam buku di perpustakaan. Kalau diingat-ingat sekarang, mungkin dulu saya termasuk orang aneh, karena mana ada anak ABG yang mau baca buku kayak gitu?

Selesai membaca buku itu, entah kenapa tiba-tiba saya bertekad untuk tidak akan pacaran sebelum nikah. Buku itu sangat mempengaruhi kehidupan saya selanjutnya dalam memandang lawan jenis. Kalau teman2 mau baca buku itu silahkan pinjam di perpustakaan, teman, sodara atau beli di toko buku terdekat. Karena saya juga nggak punya buku itu :D

Tapi yang namanya suka atau cinta emang nggak bisa dihindari atau ditolak.  Saya pun merasakan hal ini saat masa SMA. “Karena kita nggak tahu kapan hadirnya cinta, tapi kita bisa merasakan getaran cinta” (copas kata2 teman yg dkirim lewat sms :D)

Ada satu laki-laki yang sangat menarik perhatian saya saat SMA diantara para lelaki yang lain yang pernah saya suka, sebut saja namanya Mr. X (sok jadi detektif).  Awalnya saya memandang dia biasa saja, dia sering main ke kelas saya saat istirahat karena kami beda kelas. Suatu saat tak sengaja saya sering melihat dia sholat Dhuha di mushola sekolah, saat ikut eskul SKI pun dia sangat menonjol karena hafalan surat Al-Qurannya cukup banyak (saya tahu ini karena saya juga ikut eskul SKI). Hingga karena kagumnya saya pada dia, saya berani ngirim surat klo saya kagum sama dia karena agamanya yang superbbb sekali. Tentu saja bukan menyebutkan nama asli saya di surat itu. :D

Dan akhirnya saya tahu kalau sebenarnya Mr. X itu juga suka saya sebelum saya mengirim surat. Saya tahu ini dari teman sekelas saya, saat saya iseng bertanya pada dia tentang Mr. X ini. Kebetulan teman saya ini teman MOS Mr. X.  Kata teman saya ini, alasan dia main ke kelas adalah untuk memperhatikan saya, TePe2 gitu lah. Saat itu rasanya tulang saya lepas satu persatu saking senangnya, karena rasa suka ternyata nggak bertepuk sebelah tangan :D. Tapi dari cerita teman saya, saya juga tahu kalau Mr. X ini sudah punya pacar dan dia bingung antara saya atau pacaranya. Sejak tahu dia punya pacar, rasa suka saya menguap begitu saja. Saya itu tipe orang yang kalau tahu orang yang saya suka udah punya pacar, saya akan mundur dengan teratur. Walaupun nggak berniat buat pacaran :D

Lama kelamaan saya biasa aja ke Mr. X ini, bahkan kami sekelas selama 2 tahun, saat kelas XI dan XII. Kami pun berteman cukup akrab, karena kita sering berdiskusi masalah pelajaran. Dan sekarang Mr. X ini sudah menikah dengan pacarnya yang dulu dan telah memiliki seorang putri yang cantik dan lucu. :D

Itu cerita saya saat masa remaja atau puber, jadi saya berhasil melewati masa puber tanpa pacaran. Nah menginjak usia 20an, kalau nggak salah saat itu saya berusia 19 tahun, ada  mas-mas yang secara terang-terangan mengajak saya menikah. Kami bertemu saat saya main ke kos teman, waktu itu si mas ini sedang ngajak kakak teman saya buat keluar, tapi secara halus saya menolaknya karena saat itu saat nggak mau nikah sebelum lulus kuliah.

Trus muncul seorang mas-mas lagi yang pengen ngajak serius, saat saya usia 22 tahun. Sekali lagi saya menolak mas ini karena banyak sekali perbedaan, disamping itu mas ini seorang perokok, saya nggak suka lelaki perokok karena menurut saya nggak keren sama sekali. Saya menolak kedua lelaki tersebut bukan karena saya yang pilih-pilih, tapi karena merasa kalau mereka bukan orang yang saya cari :)

Yup, sekali lagi saya bisa melewati kehidupan tanpa pacaran. Dan alhamdulillah malah baik-baik saja, nggak perlu buang pulsa buat telepon dan sms, nggak perlu sakit hati karena putus dengan sang pacar, nggak perlu buang uang buat kencan, dan yang pasti nggak nambah dosa karena sering berduaan. Walau dalam hati kecil tak dipungkiri kalau saya sering mendamba seorang laki-laki yang siap mengantar kemana pun kalau saya males naik sepeda motor, siap membantu membawa barang belanjaan saat kulakan di PGS, siap membuatkan makanan enak kalau lagi malas makan, siap membantu saat ada tugas kuliah. Loh..loh..kok rasanya malah jadi mirip saya butuh pembantu ya :D.  Yah intinya, kadang saya merasa timbul perasaan iri kepada teman-teman saya yang sudah memiliki pasangan walau belum berstatus halal (pacaran).

Nah, teman jika kalian para jomblo dan sudah membaca postingan ini berbangga lah dengan status jomblo kalian karena kita istimewa, bukan bekas pacar si A, si B, atau si C. Kita itu istimewa karena kita mampu menjaga hati dan cinta yang halal hanya untuk orang yang berani menemui orang tua kita, untuk menggandeng kita ke pelaminan. :D

“Lha trus kalau nggak lewat pacaran, cara tahu jodoh kita dari mana fit?” Jujur saja ya, kalau dikasih pertanyaan ini saya pun juga nggak bisa jawab. Karena saya sendiri pun belum menikah :p. Saya sering melihat banyak para akhwat dan ikhwan remaja masjid yang menjalani proses pernikahan tanpa pacaran, saya pun ingin seperti mereka walaupun saya jauh dari kesan akhwat :D

Kata mbak yang seorang akhwat bimbingan ngaji saya, kita akan tahu dia jodoh kita atau nggak saat kata ijab qabul terucap. Kalau kata itu sudah terucap, dia pasti adalah jodoh kita. Dan pasti jalan kesana akan semakin dimudahkan oleh Allah walau banyak halangan dan rintangan yang menghadang (duh..jadi mirip soundtrack nya kera sakti :D). Karena walau kita sudah menjalani proses lamaran belum tentu dia menjadi jodoh kita, kisah nyata adalah teman saya sendiri yang tidak jadi menikah walaupun sudah melaksanakan proses lamaran. Tapi Alhamdulillah, Oktober 2012 dia sudah menikah dengan tetangga beda gang :D

Oh ya, disamping itu saya tersentil dengan status teman Fb saya yang ngomong kayak gini
“Rasulullah menikah di usia 25 tahun dengan Khadijah. Tahun ini saya akan berusia 25 tahun. Afdalnya sih mengikuti jejak Rasul juga. Tapi, gimana ya... #galaukumat :) “ ---Lalu Abdul Fatah, penulis buku Travelicious Lombok
Jadi ingat,  kalau tahun ini saya akan berusia 24 tahun, jadi masih ada 1 tahun sebelum 25 tahun. Moga Allah mengizinkan saya menikah sebelum umur 26 tahun. Biar bisa mengikuti jejak Rasulullah. Amin..

Pokoknya untuk saat ini, saya sedang berusaha untuk memperbaiki diri saya dulu, istilah kerennya memantaskan diri. Sehingga saya pun juga bisa menjadi orang yang pantas untuk menjadi pasangan buat dia.

Kayaknya udah ya nulisnya, pasti kalian juga capek kan baca postingan saya yang kelewat banyak ini. Moga ada hikmah yang bisa diambil dari tulisan ini ya teman.. :). Kalau ada yang merasa tersentil saya mohon maaf ya, tulisan ini bukan bermaksud untuk menggurui tapi  berbagi rasa menghadapi para galauer yang jodohny tak kunjung datang (menghibur diri sendiri)

Untuk mengakhiri postingan ini saya ingin berbagi makna cinta dengan kalian semua, yang saya sendiri lupa dari mana saya memperoleh kata-kata ini. Hope you like it

Makna Cinta

Jangan salah memaknai cinta...

Ia hadir pada diri tiap makhluknya.

Acapkali ia kotor karena kotornya hati manusia yang salah memaknainya.

Tak ada yang salah dengan cinta...

Karena ia hadir sebagai rahmat dari Allah untuk makhluknya.

Bukan untuk dienyahkan atau dicampakkan.

Ia hadir untuk disemai dan dipelihara.